Kompas Rakyat Bekasi
Belum lama ini orang tua murid SMA Negeri 14 Kota Bekasi rapat bersama guru-guru dan kepala sekolah berserta komite menetapkan iuran SPP. Memang sangat memberatkan bagi orang tua murid yang hendak menimbah ilmu di SMA Negeri 14 Kota Bekasi yang beralamat di perumahan Alinda. Karena hasil rapat pihak sekolah sudah menetapkan aturan sendiri yang sudah diputuskan pihak sekolah. Sumbangan perbulan 300 ribu dan uang gedung 3,8 juta. Ujar komite.
Lebih lanjut komite mengatakan kalau ada yang keberatan boleh menemui saya “komite”. Dalam hasil rapat dengan ketidak keterbukaan di sekolah SMA Negeri 14 Kota Bekasi ini tambah membuat orang tua murid emosi, karena belum ada keputusan yang pasti ( mengambang), bisa-bisa orang tua murid yang bayarnya kecil ada juga yang bayarnya besar tidak sama keseluruhan dan tidak merata. Dalam hasil rapat komite disebutkan tentang kegiatan operasional kepala sekolah dan guru-guru seperti tugas keluar kota anggaran tersebut di bebankan oleh orang tua murid dan sangat besar sekali, maka jadi pertanyaan mendalam bagi orang tua murid “Dikemanakan dana BOS” inikan Sekolahan negeri masa masih bayar sumbangan SPP dan uang gedung. Semua orang tua murid sangat kecewa dengan keputusan ini, apabila orang tua murid yang menyesuarakan untuk mempertanyaan anggaran dana seperti iuran sumbangan SPP dan uang sumbangan gedung serta anggaran operasional kepala sekolah dan guru apabila ada tugas keluar kota. Rapat tersebut langsung di stop. Kata komite “bapak boleh telpon saya” rapat di tutup. Setelah rapat di tutup terjadilah orang tua murid dengan komite adu mulut di luar ruang rapat dan orang murid masih tetap bertahan menunggu kepastian. Dan sampai saat ini orang tua murid masih bertanya- tanya bagaimana kepastiannya.
Akhirnya di antara ibu-ibu menyambung hubungan silahturahmi supaya selalu update informasi sesama orang tua murid. Diantara nya ada yang menyesuarakan diri ibu-ibu di grup WhatsApp “mending kesekolahan biar jelas, atau seharusnya ada pengumuman resmi, jadi semua orang tua murid tahu kepastiannya”. Dilanjut dengan ibu yang lainnya “tapi kalau ada yang waktu rapat komite bicaranya sangat pedas komite suruh catat hp komite tersebut, supaya bisa negosiasi iuran sumbangan SPP”. Menurut orang tua murid yang bicara nya terlalu fulgar “ kalau dijawa tengah sudah dipecat kepala sekolahnya itu yang minta sumbangan”.
Kami wali murid kelas 1 berharap kepada bapak wali kota bekasi Bapak Tri Adhianto dan Bapak Gubernur jawa barat Bapak Ridwan Kamil tolong kepala sekolah dan guru seperti ini segera di tindas. Bersambung-
Team-
Komentar