Tiakur,Kab MBD Kompas Rakyat.com: Kepala Dinas Pariwisata Maluku Barat Daya,”Korneles Knyartutu S.Sos yang di mintai komentarnya terkait perkembangan pariwisata di Kabupaten Maluku Barat Daya mengatakan bahwa”,pihaknya berniat mengembangkan beberapa objek wisata yang ada di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), namun dikarenakan keterbatasan dana sehingga hal itu menjadi kendala pada Dinas yang di pimpinnya.
Ditegaskan pula bahwa sebetulnya
,tempat pariwisata di Daerah ini bisa di kembangkan, karena banyak objek wisata maupun situs cagar budaya sebagai sarana rekreasi dan hiburan serta sejarah yang bisa di kembangkan sebagai tempat wisata ,namun di jelaskan, kita juga terbentur karena dana yang kita miliki sangat minim,serta pasang surutnya anggaran yang ada di Dinas pariwisata sehingga kami tidak bisa berbuat apa-apa.
Ada banyak pantai yang bisa dijadikan tempat hiburan dan rekreasi seperti pantai Syota,pantai Nyama,Desa Welora,Piramid di pulau Kisar dan gunung kerbau dan masih banyak lagi,bebernya.
Dijelaskan pula bahwa,Dinas Pariwisata hanya mendapatkan dana dari anggaran pendapatan belanja Daerah(APBD) sebesar Rp.4 miliar dan jumlah itu di bagi-bagi termasuk gaji pegawai.
Sebenarnya Pemerintah Daerah dan DPRD harus memperhatikan pembangunan tempat wisata,karena ini menambah pendapatan Daerah,”memang ketika di bangun hari ini pasti kita belum menikmati hasilnya,tetapi seandainya pembangunan infrakstruktur,penataan pantai mulai dari sekarang maka lima atau enam tahun ke depan pasti di nikmati hasilnya dalam jangka panjang,imbuhnya.
Kyartutu mengaku,di tahun 2023 lalu pihaknya tidak banyak melakukan kegiatan,hanya kegiatan latihan menyelam di Welora yang menyertakan pelatih dari pusat untuk memberikan pelatihan kepada masyrakat setempat.Pihaknya mengaku,sudah sekitar 30 orang yang lulus dan mendapatkan sertifikat,akan tetapi peralatan yang di gunakan juga masih sangat terbatas,maka direncakan tahun ini akan dianggarkan untuk pengadaan alat penyelam untuk mendukung program ini,tetapi itu juga tergantung anggaran.
Fungsi dari latihan menyelam ini adalah:menjaga biota laut dan terumbuh karang juga pemandangan keindahan laut yang ada supaya tetap terjaga.Ketika ada wisatawan Domestik dan mancanegara yang mengunjungi tempat itu,bisa melihat keindahan laut yang benar-benar alami.
Sementara untuk kegiatan fisik seperti pembuatan gasebo,penataan lahan parkir atau kios-kios di pantai syota yang di rencanakan Dinas pariwisata belum tercapai akibat keterbatasan anggaran bahkan Ia mengatakan bahwa,akhir-akhir ini selalu ramai pengunjungnya.
Memang,ada beberapa tempat yang sudah di bangun infrakstruktur seperti pantai Nyama dan gunung kerbau tetapi sampai saat ini,infrakstruktur yang di bangun oleh dinas pekerjaan umum(PU) tersebut belum di serahkan kepada dinas pariwisata untuk di kelola,tegasnya pula.
Ia mempertanyakan kapan bangunan fisik diserahkan sedangkan infrakstruktur yang di bangun selama ini terbengkalai dan kebanyakan sudah rusak.Hal ini harus menjadi perhatian Dinas Pekerjaan Umum dan Kalau sudah di serahkan maka dinas pariwisata akan mengelolahnya untuk menambah pendapatan bagi Daerah,”ungkap Knyartutu”.
Komentar